PASURUAN, lightcyan-chicken-961813.hostingersite.com — Bupati LIRA Kabupaten Pasuruan, Muslimin, meminta aparat kepolisian bersikap tegas terhadap pelaksanaan kegiatan sound horeg yang kerap berlangsung hingga dini hari. Hal itu ia sampaikan dalam audiensi LIRA kepada Polres di Gedung Rupatama Polres Pasuruan, Kamis (16/10/2025).
Menurut Muslimin, kegiatan sound horeg di beberapa titik telah melewati batas waktu yang semestinya. “Ada pelaksanaan dari pagi hingga pagi. Jika hal ini tidak ditegaskan, akan semakin menjadi,” ujarnya dalam forum tersebut.
Ia menegaskan bahwa kegiatan hiburan itu harus mengacu pada surat edaran bupati yang membatasi waktu hingga pukul 23.00 WIB. “Alangkah baiknya jika hal itu dipertegas. Jika melanggar, mohon dibubarkan atau tidak diberi izin sama sekali,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak menolak hiburan rakyat, namun pelaksanaannya harus sesuai aturan dan mempertimbangkan fatwa ulama.
Selain soal sound horeg, Muslimin juga menyoroti peredaran minuman keras yang dinilai semakin marak di beberapa wilayah Pasuruan .
“Tolong terkait miras ini, betul-betul diperhatikan karena merusak pemuda di Kabupaten Pasuruan,” katanya.
Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan, menyambut baik masukan dari LIRA dan menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang melampaui batas waktu. “Kami sudah kumpulkan kepala desa dan berikan teguran atas ketidaksesuaian dengan kesepakatan sebelumnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, kesepakatan bersama harus dipatuhi semua pihak. “Kita semua harus sadar dengan kesepakatan yang sudah dibuat. Saya selalu mengevaluasi jajaran saya dan memberi sikap tegas,” ujarnya.
Meski demikian, Kapolres menekankan pentingnya menjaga kondusifitas. “Kita mau tegas, tapi juga harus menjaga situasi tetap aman dan nyaman. Masukan dari LIRA akan kami bawa ke Forkopimda agar langkah yang diambil selaras dengan kesepakatan awal, dalam koordinasi sebelum kegiatan,” kata Kapolres.
Dalam forum itu, anggota LIRA Hasyim Asy’ari juga menegaskan bahwa kegiatan hiburan bisa tetap berjalan tanpa melanggar aturan. “Bupati LIRA pernah mengadakan festival serupa, tapi bisa diatur agar selesai sesuai jam yang ditetapkan,” ujarnya.
Sementara itu, Erik dari LSM Trinusa yang juga hadir dalam forum menyoroti pelaksanaan karnaval dan sound horeg di jalur provinsi yang berdekatan dengan fasilitas umum.
“Saya kecewa dengan vestifal kemarin! ada rumah sakit Masyitoh, seharusnya rumah sakit steril dari kegiatan apapun karena berhubungan dengan nyawa,” ucapnya tegas.
Bahkan Erik mengingatkan jika dirinya telah bersurat sebelum kegiatan yang berisi permohonan agar kegiatan tidak menggunakan jalan Nasional.
Menanggapi hal itu, Kapolres menjelaskan bahwa pihaknya hanya memiliki kewenangan menjaga keamanan, bukan menentukan lokasi kegiatan. “Kami sudah memberikan saran agar tidak dilaksanakan di jalan nasional, tapi jika sudah ditetapkan, kami tetap bertanggung jawab atas keamanannya,” tutup AKBP Jazuli. (AL/WD)